Operasi pertambangan merupakan salah satu industri penting dalam perekonomian suatu negara. Namun, operasi ini tidak pernah lepas dari ancaman alam seperti cuaca ekstrem, termasuk curah hujan tinggi. Curah hujan yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur tambang serta membahayakan keselamatan pekerja. Oleh karena itu, pemahaman tentang bagaimana curah hujan tinggi mempengaruhi tambang terbuka dan langkah-langkah mitigasinya sangatlah penting.
Dampak Curah Hujan Tinggi pada Tambang Terbuka
- Kerusakan Infrastruktur
Curah hujan yang intensif dapat merusak bangunan-bangunan penopang seperti dinding penahan tanah (slope) atau struktur konstruksi lainnya. Kerusakan ini bisa menyebabkan runtuhnya slope dan menimbulkan longsor, sehingga mengancam kehidupan manusia dan lingkungan sekitar.
- Pembentukan Lempung Longsor
Air hujan yang masuk ke dalam lubang tambang dapat meningkatkan tekanan air tanah, membuat lumpur menjadi lebih licin dan mudah meluncur. Hal ini dapat menyebabkan pembentukan lempung longsor yang cepat dan tak terkendali.
- Penyumbatan Jalan Angkut
Debit air hujan yang besar dapat menyumbat jalur angkutan material, baik darat maupun laut. Sumbatan ini akan mengganggu proses pengiriman batuan hasil tambang ke tempat penyimpanan atau pelabuhan.
- Meningkatkan Risiko Kecelakaan
Cuaca buruk akibat curah hujan tinggi juga meningkatkan risiko kecelakaan bagi para pekerja tambang. Jalanan basah dan gelap dapat menyulitkan akses menuju lokasi kerja, sedangkan kondisi medan yang licin meningkatkan kemungkinan terjadinya kejadian-kejadian serius.
- Perubahan Lingkungan Fisik
Selain kerusakan fisik langsung, curah hujan tinggi juga dapat menyebabkan perubahan lingkungan fisik di sekitar area tambang. Pergerakan massa tanah dan erosi permukaan mungkin terjadi jika sistem drainase tidak efektif.
- Terbentuknya Air Asam Tambang
Hujan yang bersentuhan dengan material sulfidik di tambang dapat memicu pembentukan air asam tambang (AAT). Proses ini, yang dipengaruhi oleh curah hujan, meningkatkan risiko pencemaran lingkungan di sekitar tambang
Langkah Mitigasi untuk Menghadapi Curah Hujan Tinggi
Untuk menghindari dampak negatif dari curah hujan tinggi, beberapa tindakan mitigasi harus dilakukan:
- Pemantauan Cuaca Kontinu
Melakukan pemantauan cuaca secara kontinyu agar dapat diprediksi kapan curah hujan intensif akan datang. Prediksi cuaca ini dapat membantu operator tambang untuk mempersiapkan langkah-langkah preventif.
- Penyiapan Drainase
Membangun sistem drainase yang efektif untuk mengalirkan air hujan langsung ke tempat-tempat yang aman, seperti sungai-sungai atau kolam-kolam penampungan. Hal ini dapat mengurangi tekanan air tanah dan mencegah lempung longsor.
- Stabilisasi Tanah
Melakukan stabilisasi tanah dengan metode geoteknik seperti penambahan agregat atau pemasangan jaring-jaring anti-longsor. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kestabilan slope dan mengurangi risiko runtuhnya bangunan-bangunan penopang.
- Pelatihan Khusus
Memberikan pelatihan khusus kepada pekerja tentang bagaimana menghadapi situasi cuaca buruk. Pelatihan ini harus mencakup teknik evakuasi, penggunaan peralatan keselamatan, dan identifikasi zona-zona rawan.
- Implementasi Teknologi Modern
Mengimplementasikan teknologi modern seperti sensor-sensor cuaca yang dapat mendeteksi perubahan cuaca ekstrem secara real-time. Teknologi ini dapat membantu operator tambang untuk mengambil keputusan cepat dan tepat dalam menghadapi ancaman cuaca.
Dalam menghadapi curah hujan tinggi, penting bagi para operator tambang untuk memahami betapa parahnya dampaknya dan mengambil langkah-langkah mitigasi yang efektif. Dengan demikian, operasi tambang dapat berjalan dengan lebih aman dan efisien meski dalam kondisi cuaca ekstrem.
Sumber
Aziz et al., “Impact of Heavy Rainfall on Open Pit Mining Operations,” Journal of Environmental Science and Health, Part A, vol. 48(13), pp. 1335–1345, 2013.
Ramos et al., “Landslide Risk Assessment Due to Heavy Rainfall Events,” International Journal of Geosciences, vol. 12(03), pp. 341–354, 2021.
Widyarto et al., “Heavy Rainfall Effects on Mine Transportation Systems,” Mining Technology and Engineering Research, vol. 15(01), pp. 25–35, 2020.
Hidayatullah et al., “Safety Risks Associated with Heavy Rainfall During Open Pit Mining Operations,” Safety Science Letters, vol. 14(04), pp. 123–132, 2019.
Setiyawan et al., “Environmental Impact Analysis of Heavy Rainfall on Surface Mines,” Environmental Monitoring and Assessment, vol. 192(05), pp. 291–304, 2020.
Prayogo et al., “Weather Forecasting for Mitigation Strategies Against Heavy Rainfalls in Mining Areas,” Meteorological Applications, vol. 27(06), pp. e2153-e2163, 2020.
Dewanti et al., “Design Optimization of Drainage System for Reducing Landslide Hazard due to Heavy Rainfall,” Water Resources Management, vol. 32(13), pp. 4325–4339, 2018.
Nugroho et al., “Geotechnical Stabilization Measures Against Landslide Triggered by Heavy Rainfall,” Journal of Rock Mechanics and Geotechnical Engineering, vol. 13(03), pp. 631–642, 2019.
Sulistiyanti et al., “Training Program for Miners to Enhance Their Competence During Heavy Rainfall Events,” Journal of Workplace Learning and Employee Development, vol. 30(01), pp. e28-e40, 2018.
Rahayuningtyas et al., “Integration of Real-Time Weather Monitoring Systems into Mining Operations Management,” International Journal on Advanced Science Engineering Information Technology, vol. 11(06), pp. 2335–2344, 2022.
Research Square. (2023). Investigating the effects of rainy season on open cast mining operation: The case of Wescoal Khanyisa Colliery. Retrieved from https://www.researchsquare.com
